Surabaya – Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Wilayah Jawa Timur menggelar Accounting and Business Leadership Forum (ABLF) dengan tema “Penerapan Standar Pengungkapan Keberlanjutan (SPK): PSPK 1 dan PSPK 2 dalam Praktik Pelaporan ESG”, pada 26–27 September 2025 di Hotel Fairfield by Marriott Surabaya.
Kegiatan ini menjadi ajang strategis bagi para profesional akuntansi dan pelaporan keberlanjutan untuk memperdalam pemahaman terhadap standar SPK yang akan berlaku efektif pada tahun 2027.
Acara dibuka dengan sambutan Abdullah Sayidi, SE., MM., Ak., CA., CFE., PIA., ERMAP., CCGO., Ketua Bidang Akuntan Sektor Bisnis IAI Wilayah Jawa Timur. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya kesiapan profesi akuntansi menghadapi era pelaporan keberlanjutan yang sejalan dengan praktik global.
“Akuntan harus siap dengan transformasi menuju pelaporan yang kredibel dan transparan. SPK menjadi dasar penting bagi entitas dalam memenuhi tanggung jawab keberlanjutannya,” ujar Abdullah.
Selama dua hari, peserta mendapatkan pembekalan komprehensif terkait urgensi dan implementasi SPK, mulai dari struktur PSPK, prinsip penyusunan laporan, hingga keterkaitannya dengan standar internasional seperti IFRS S1/S2, GRI, POJK ESG, dan Permen BUMN.
Pada hari pertama, hadir Angga Puja Prayoga, ESG Assurance Leader KPMG Indonesia sekaligus anggota Tim Kerja Keberlanjutan IAI, yang memaparkan urgensi SPK dan penyajian laporan keberlanjutan. Hari kedua menghadirkan Elvia R. Shauki, SE., MBA., Ph.D., CA., Anggota Dewan Standar Keberlanjutan (DSK) IAI dan akademisi Universitas Indonesia serta University of South Australia, yang membahas penyusunan dan evaluasi laporan ESG berbasis PSPK serta integrasinya dengan standar global.
Forum ini tidak hanya menyoroti sisi teknis pelaporan, tetapi juga peran akuntan sebagai penggerak utama dalam mendorong praktik keberlanjutan di Indonesia. Melalui kegiatan ini, IAI Jatim menegaskan komitmennya mendukung transformasi akuntansi menuju sistem pelaporan yang lebih transparan, akuntabel, dan selaras dengan praktik internasional.
Kegiatan ABLF 2025 ini turut didukung oleh Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) sebagai mitra penyelenggara.