Surabaya, 26 Agustus 2024 - Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Wilayah Jawa Timur menyelenggarakan acara Training for Trainer (TFT) bertema "Peningkatan Revitalisasi BUMDesa melalui Tata Kelola yang Baik dan Peningkatan Kinerja Berkelanjutan BUMDesa". Acara ini diadakan di Grha Akuntan Jatim dan dihadiri oleh para pengelola BUMDesa dari berbagai wilayah di Jawa Timur.
Acara dibuka pada pukul 08.00 WIB dengan registrasi peserta yang diikuti oleh pembukaan resmi oleh MC pada pukul 08.30 WIB. Dr. Ontot Murwato, MM., Ak., CA., CMA., CPA, Sekretaris IAI Wilayah Jawa Timur, memberikan sambutan pada pukul 08.40 WIB. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya tata kelola yang baik dalam pengelolaan BUMDesa agar dapat berkontribusi lebih besar pada pembangunan desa yang berkelanjutan.
Materi pertama dimulai pada pukul 08.50 WIB dengan topik "Tata Kelola dan Kinerja Berkelanjutan BUMDesa" serta "Rencana Strategis (Renstra) BUMDesa untuk 5 Tahunan", yang disampaikan oleh Sigit Kurnianto, SE., MSA., Ak., CA., SAS., CGAE., ASEAN CPA, Direktur Eksekutif IAI Wilayah Jawa Timur dan Dosen Akuntansi FEB Universitas Airlangga. Beliau memaparkan pentingnya penerapan tata kelola yang baik dalam BUMDesa untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di tingkat desa.
Setelah sesi pertama, peserta menikmati coffee break selama 15 menit sebelum melanjutkan sesi kedua yang berlangsung hingga pukul 12.00 WIB. Dalam sesi ini, narasumber menjelaskan berbagai strategi untuk meningkatkan kinerja keberlanjutan BUMDesa, termasuk pentingnya perencanaan strategis yang matang dan implementasi tata kelola yang transparan dan akuntabel.
Acara dilanjutkan dengan istirahat makan siang dan sholat selama satu jam. Pada pukul 13.00 WIB, sesi materi ketiga dimulai dengan topik "Pelaporan Keuangan BUMDesa berbasis Aplikasi Keuangan BUMDesa (FORSA)". Narasumber dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Pusat, Bapak Andi Akhmad Akhyar, memberikan pelatihan tentang penggunaan aplikasi FORSA untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pelaporan keuangan BUMDesa.
Setelah coffee break kedua, acara dilanjutkan dengan lanjutan materi tentang aplikasi FORSA hingga pukul 16.30 WIB. Dalam sesi ini, peserta diajak untuk mempraktikkan langsung penggunaan aplikasi tersebut dengan bimbingan dari para ahli, termasuk Bapak Andi Akhmad Akhyar, sehingga mereka dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat di lapangan.
Acara ini diselenggarakan sebagai bagian dari upaya revitalisasi BUMDesa melalui peningkatan kapasitas pengelola dan peningkatan tata kelola yang baik. Dengan mengikuti TFT ini, diharapkan para pengelola BUMDesa dapat mengimplementasikan praktik tata kelola yang lebih baik dan berkelanjutan di desanya masing-masing.
Selain pembahasan materi, acara ini juga dilengkapi dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana peserta dapat berdiskusi langsung dengan para narasumber, termasuk Bapak Andi Akhmad Akhyar, mengenai berbagai tantangan yang mereka hadapi dalam pengelolaan BUMDesa.
Regulasi yang menjadi dasar dalam pembahasan selama acara ini meliputi berbagai peraturan terkait BUMDesa seperti UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang telah diubah dengan UU Nomor 3 Tahun 2024, PP Nomor 11 Tahun 2021 tentang Badan Usaha Milik Desa, serta Permendesa Nomor 21 Tahun 2020 yang telah diubah dengan Permendesa Nomor 6 Tahun 2023 tentang Pedoman Umum Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.
Acara ini ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada para peserta dan foto bersama. Dengan diadakannya TFT ini, IAI Wilayah Jawa Timur berharap dapat meningkatkan kompetensi para pengelola BUMDesa dalam mengelola usaha desa yang lebih baik dan berkelanjutan, sehingga dapat berkontribusi lebih besar pada pembangunan ekonomi desa dan kesejahteraan masyarakat.