Bojonegoro, 02 Oktober 2024 – Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Wilayah Jawa Timur bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bojonegoro menggelar kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema "Revitalisasi BUM Desa melalui Tata Kelola yang Baik dan Peningkatan Kinerja Berkelanjutan." Kegiatan ini diikuti oleh 47 peserta yang terdiri dari pengelola BUM Desa di Kabupaten Bojonegoro.
Peran Penting BUM Desa dalam Pembangunan Desa
Dalam sambutan yang disampaikan oleh Evi Oktavia Marini, S.Sos., MM., Kepala Bidang Ketahanan Masyarakat Desa/Kelurahan DPMD Kabupaten Bojonegoro, beliau menekankan pentingnya BUM Desa sebagai penggerak ekonomi desa. “BUM Desa yang dikelola dengan baik dapat menjadi motor penggerak dalam meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD) serta memajukan kesejahteraan masyarakat desa,” ujarnya.
Beliau juga menyampaikan rasa suka cita dan kebanggaannya bisa bekerja sama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Wilayah Jawa Timur dalam upaya mengembangkan potensi BUM Desa melalui tata kelola yang baik dan berkelanjutan. Kerja sama ini, lanjut Evi, menjadi langkah strategis dalam memastikan BUM Desa di Bojonegoro mampu berkembang dan berkontribusi nyata terhadap pembangunan desa.
Pentingnya Tata Kelola dan Kinerja Berkelanjutan
Pada sesi pertama, Dr. Vera Oktari, SE., M. Ak., CA dari Universitas Riau memberikan materi mengenai pentingnya tata kelola yang baik dalam pengelolaan BUM Desa untuk memastikan keberlanjutan usaha. Beliau juga menjelaskan peran penting BUM Desa dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), di mana pembangunan desa yang berkelanjutan menjadi tujuan utama.
Rencana Strategis sebagai Panduan Bisnis BUM Desa
Pada sesi berikutnya adalah materi tentang Rencana Strategis (Renstra) BUM Desa disampaikan oleh Anna Sutrisna S., S.E., M.Sc. dari Politeknik Negeri Ujung Pandang dan Renny Wulandari S.E., M.Si., Ak. dari Universitas Panca Bhakti Pontianak. Mereka menekankan bahwa Renstra berperan sebagai panduan bisnis yang dapat membantu BUM Desa menentukan arah dan tujuan jangka panjang dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan desa.
Laporan Keuangan yang Transparan dan Teknologi untuk Mendukung Pengelolaan
Materi Pelaporan Keuangan BUM Desa berbasis Aplikasi FORSA dipresentasikan oleh Saiful Anwar, S.Pd ., M.Acc. dari UIN Salatiga, yang dibantu oleh Nurdin, SE., M.Acc., Ak. dari Universitas Khairun, Anna Sutrisna S., S.E., M.Sc. dari Politeknik Negeri Ujung Pandang, Mira Pramudianti, SE.,M.Ak.BKP. dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Erna Hendrawati, SE., M.Ak. dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Risa Watti, SE., M.Ak. dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Mereka memperkenalkan aplikasi FORSA, yang dirancang oleh BPKP untuk membantu BUM Desa menyusun laporan keuangan yang lebih transparan dan akurat, sehingga meningkatkan kepercayaan publik terhadap pengelolaan BUM Desa.
Keberlanjutan dalam Operasional dan Bisnis BUM Desa
Selama sesi praktik penggunaan aplikasi FORSA, para peserta belajar tentang cara menggunakan teknologi untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas keuangan. Simulasi laporan keuangan yang dilakukan dalam sesi ini membantu pengelola BUM Desa memahami pentingnya manajemen keuangan yang baik sebagai pondasi keberlanjutan operasional BUM Desa.
Pelatihan Ditutup dengan Optimisme
Melalui Pengabdian Masyarakat ini diharapakan BUM Desa memiliki tata kelola yang baik, perencanaan bisnis yang strategis, serta laporan keuangan yang transparan dan jujur, sehingga BUM Desa di Bojonegoro dapat menjadi penggerak utama dalam perekonomian desa serta mendukung pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal.
Pelatihan ini diakhiri dengan penyerahan sertifikat kepada peserta yang telah mengikuti seluruh rangkaian acara. IAI Wilayah Jawa Timur mengucapkan terima kasih kepada Dinas PMD Kabupaten Bojonegoro serta dukungan dari perusahaan-perusahaan besar, seperti PT. Petrokimia Gresik, PT. Pelindo Terminal Peti Kemas Surabaya, PT. Pupuk Kaltim, PT. Pelindo Jasa Maritim, dan PT. Pelindo Jasa Maritim-BIMA. Dukungan ini mencerminkan komitmen bersama untuk memajukan BUM Desa yang lebih mandiri dan berkelanjutan.