Berita & Kegiatan IAI Wilayah Jawa Timur


DOWNLOAD MATERI

Kategori Artikel

Siaran Pers - IAI APAFest 2023 - Bebaskan Potensi Generasi Muda untuk Menjadi Pemimpin Masa Depan

Prinsip pertama dalam kepemimpinan dewasa ini adalah influence (pengaruh), bukan authority (otoritas). Sementara kepemimpinan yang paling efektif bukan mengenai kemampuan teknikal dan memiliki seluruh jawaban, tetapi lebih mengenai bagaimana individu yang bisa menunjukkan kerentanan, terhubung dengan orang lain dan bisa membebaskan potensi yang dimilikinya. Hal itu disampaikan Ignasius Jonan, Menteri Kabinet Kerja periode 2014-2019 ketika menjadi narasumber dalam acara Aspiring Professional Accountant Festival (APAFest) 2023 pada sesi FinBiz2030 yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), bekerja sama dengan One Young World (OYW) dan Chartered Accountants Worldwide (CAW).

Menurut Jonan yang merupakan Dewan Penasihat IAI, hal-hal kecil yang paling bisa berdampak pada organisasi adalah bagaimana berfokus tentang perkembangan kepemimpinan. Kepemimpinan tentang bagaimana membuat orang lain menjadi lebih baik sebagai hasil dari kehadiran kita dan memastikan bagaimana dampak kita masih terus terasa meskipun kita sudah tidak ada. “Pemimpin yang baik selalu mempraktikkan 3 R, yakni Respect for self, Respect for others, dan Responsibility for all their actions,” pungkas Jonan.

IAI menyelenggarakan puncak kegiatan Aspiring Professional Accountants Festival (APAFest) 2023 pada 10 November 2023 di Main Hall Bursa Efek Indonesia, bertepatan dengan peringatan International Accounting Day. Tema APAFest 2023, WE THE FUTURE: Redefining Talent, Skill, and Competencies, adalah diskursus yang sangat relevan dengan kondisi kekinian di profesi akuntansi. Di dalam dunia akuntansi yang terus berkembang, konsep tentang talent, skill, dan competencies telah dan terus mengalami perubahan yang signifikan.

Rangkaian kegiatan APAFest 2023 terdiri kompetisi bisnis APA Championship (APAChamp), pemilihan mahasiswa berprestasi National APA Award, seminar dan webinar series, hingga ajang kreativitas Reels Competition. Sejak kick off pada 25 Juli, APAFest 2023 telah menjangkau setidaknya 10.000 peserta yang mayoritas merupakan generasi muda akuntan dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia, hingga perwakilan akuntan muda global. Melalui kompetisi APAChamp yang merupakan ajang kompetisi bisnis bagi mahasiswa akuntansi terbaik di Indonesia, berhasil dijaring 5 finalis terbaik yang berkompetisi di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebelumnya, 32 tim pilihan dari perguruan tinggi di seluruh Indonesia, telah menjalani proses seleksi ketat yang diselenggarakan IAI secara virtual. Tim Brainstreaming dari Trisakti School of Management berhasil menjadi pemuncak dalam final APAChamp 2023.

Tampil memberikan sambutan di hadapan peserta mahasiswa berpreatasi, Ketua Dewan Pengurus Nasional (DPN) IAI, Ardan Adiperdana mengatakan bahwa APAFest merupakan program yang didesain untuk membangun linkage esensial antara entitas pemberi kerja terkemuka, dengan talenta akuntansi terbaik di Indonesia, serta profesi sebagai fasilitator. IAI APAFest memungkinkan terciptanya simbiosis mutualisma dan hubungan yang saling menguntungkan antara industri, mahasiswa sebagai talenta akuntansi terbaik, serta IAI sebagai organisasi profesi.

Sejak diselenggarakan pertama kali pada tahun 2017, APAFest telah menjadi inisiatif penting bagi pengembangan generasi muda akuntan Indonesia. Puncak penyelenggaraan APAFest 2023 bekerja sama dengan event FinBiz2030 dan mendapatkan eksposur global. Kini APAFest 2023 adalah penyelenggaraan ke-7, dan diselenggarakan secara hybrid di Main Hall BEI, untuk mendapatkan engagement yang optimal dengan para pemangku kepentingan, baik di tingkat nasional maupun global.

Ardan mengatakan, bukan tanpa alasan APAFest sejak pertama diselenggarakan di Main Hall BEI. Hal ini mengingat pasar modal dan bursa efek kini telah menjadi indikator utama bagi investasi dan perekonomian. Emiten di pasar modal merupakan pengguna utama Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitkan IAI, dan laporan keuangan berdasarkan SAK menjadi dasar pengambilan keputusan penting di pasar modal.

Redefining Talent, Skill, and Competencies

Terkait dengan tema APAFest tahun ini, Ardan menjelaskan bahwa talent dalam konteks akuntansi, kini juga mencakup kemampuan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi, memahami kebutuhan pelanggan, dan berkontribusi pada inovasi dalam praktik akuntansi. Akuntan yang sukses saat ini adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk berpikir kritis, merancang solusi berbasis data, dan berkomunikasi efektif dengan berbagai pemangku kepentingan.

Selanjutnya skill atau keterampilan dalam dunia akuntansi juga telah mengalami pergeseran. Di samping keterampilan teknis yang tetap penting, akuntan perlu memiliki keterampilan interpersonal, kepemimpinan, dan kemampuan manajerial yang baik. Sedangkan competencies dari perspektif seorang akuntan mencakup pemahaman bisnis yang kuat, termasuk pengertian yang mendalam tentang industri dan model bisnis. Akuntan harus memiliki kompetensi untuk  menerjemahkan data ke dalam wawasan bisnis yang bernilai, memberikan saran strategis, dan membantu mengidentifikasi peluang serta risiko yang relevan.

“Dalam konteks ini, kompetisi bisnis APAChamp dan National APA Award yang merupakan bagian dari APAFest, menjadi etalase yang tepat bagi calon akuntan profesional untuk mengasah keterampilan, serta beradaptasi dengan lingkungan bisnis modern, yang menuntut penguasaaan skill akuntansi secara baik, dilengkapi softskills, serta fleksibilitas dan adaptabilitas terbaik dari para calon akuntan profesional,” jelas Ardan.

Ardan menegaskan kembali,  komitmen IAI untuk terus menjalankan program pengembangan generasi muda akuntan ini untuk memberikan daya dukung yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Melalui APAFest yang menjadi linkage terbaik bagi industri dengan talent-talent akuntansi terbaik dan profesi sebagai katalisnya, industri tentunya dapat mendukung pengembangan profesi akuntan dengan memberikan kesempatan bagi talent-talent terbaik untuk berkembang. Untuk itu, para aspiring professional accountant harus terus menempa diri untuk menjadi seorang akuntan profesional pemegang Chartered Accountant (CA) Indonesia. “Saya mengajak mahasiswa berprestasi menjadi anggota IAI sejak dini, sehingga profesi bisa mengawal pathway mereka menjadi akuntan profesional, karena masa depan perekonomian kita membutuhkan kontribusi maksimal dari para aspiring professional accountant,” pungkas mantan Kepala BPKP itu.
 
Fondasi Akuntan Masa Depan

Pada kesempatan yang sama, Deputi Keuangan dan Manajemen Risiko Menteri BUMN, Nawal Nely mengatakan, profesi akuntan sangat penting untuk memastikan integritas dari angka dan bisa menjadi roda dari pasar keuangan. Bisnis dan kepercayaan tidak bisa bertumbuh tanpa adanya integritas angka yang dihasilkan oleh akuntan. Terlebih tantangan yang dihadapi oleh akuntan sekarang berbeda, terutama terkait dengan sustainability. “Jadi harus mulai untuk mengetahui bagaimana untuk mengukur impact dari sustainability kepada perusahaan,” ujar Nawal Nely yang juga Dewan Pengawas IAI itu.

Keberadaan artificial intelligence (AI) bisa membantu kemampuan teknis akuntan dan bisa meningkatkan kepercayaan atas disclosure yang disampaikan. Nawal Nely mengajak generasi muda akuntan untuk mau belajar lebih dari prinsip akuntansi yang sudah ada, dan dikombinasi dengan data scientist agar lebih kuat, untuk bisa menghasilkan integritas dan efisiensi.

Sementara itu, Kepala Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK) Kementerian Keuangan, Erawati mengatakan, tren dalam jasa akuntansi akan terus berkembang, sesuai dengan perkembangan bisnis dan teknologi. Kemajuan teknologi dan otomatisasi akan terus mengubah cara akuntan dalam bekerja. Proses akuntansi dan pemrosesan data sekarang dapat diotomatisasi, sehingga akuntan harus bisa melakukan analisis data yang lebih kompleks.

“Akuntan harus bisa mengidentifikasi tren, peluang, dan risiko yang mempengaruhi perusahaan. Akuntan juga harus bisa memberikan informasi yag akurat dan relevan mengenai aktivitas bisnis terkait dengan keberlanjutan,” jelas Erawati.

Kepala PPPK menambahkan, di era digital ini data merupakan harta yang sangat berharga. Tidak hanya angka, berbagai sumber data yang dapat diolah sebagai informasi yang berharga untuk membimbing strategi bisnis dan meningkatkan efisiensi operasionalisasi suatu usaha.  Menurutnya, sejalan dengan perkembangan membentuk dunia keuangan yang maju, akuntan harus mampu mengidentifikasi dan mengelola risiko, sehingga harus bisa menyajikan infomarsi yang kredibel. Di masa depan, akuntan akan lebih berperan sebagai konsultan bisnis untuk perencaaan dan pengelolaan risiko. Akuntan juga akan berperan dalam perlindungan data dan informasi keuangan. Peraturan perpajakan yang berubah dan perubahan yang terjadi pada standar, juga menjadi tantangan tersendiri bagi profesi akuntan.

Selain itu, tantangan profesi akuntan tidak berhenti hanya pada aspek analisis data. Kemampuan komunikasi yang baik juga harus dimiliki oleh akuntan, sehingga dapat menyampaikan informasi yang relevan kepada pemangku kepentingan.

Pada akhirnya, fondasi berupa integritas harus tetap dijaga oleh akuntan. Akuntan memiliki tanggung jawab moral untuk mempertahankan nilai integritas dalam setiap langkah agar tetap menjaga kepercayaan publik. “Kita harus menjaga lingkungan bisnis yang jujur dan beretika. Karena itu saya berharap seluruh peserta APAFest 2023 dapat terus menjaga perkembangan profesi akuntansi dan kesuksesan perekonomian bisnis Indonesia yang berkelanjutan,” pungkasnya

Kegiatan APAFest 2023 ini juga menjadi rangkaian acara penting menyongsong HUT ke-66 IAI yang berpuncak pada penyelenggaraan Seminar Internasional pada 12-13 Desember 2023 mendatang. Mengarungi dasawarsa ke-7, IAI terus memastikan agar legacy dan kontribusi akuntan profesional Indonesia tetap signifikan dalam perkembangan ekonomi nasional, regional, maupun global.
 
Tentang IAI dan Aspiring Professional Accountant

Aspiring Professional Accountant atau APA merupakan istilah resmi yang digunakan oleh International Federation of Accountants (IFAC), organisasi akuntan dunia, yang menggambarkan peran penting para mahasiswa akuntansi sebagai calon akuntan profesional masa depan yang akan berkiprah di dunia bisnis dengan segala dinamika global dan disrupsi teknologi. Oleh karenanya, IAI APAFest berupaya mendorong terciptanya koneksi yang kuat dan simbiosis mutualisma antara industri, profesi, dan para mahasiswa maupun lulusan jurusan akuntansi sebagai talenta akuntasi terbaik di Indonesia.

IAI APAFest merupakan entry point yang bagus untuk peningkatan kapasitas SDM keuangan di Indonesia. Melalui program ini, dunia bisnis dan profesi akuntansi di Indonesia akan sangat diuntungkan karena bisa menjaring sekaligus mengasah bibit-bibit terbaik yang potensial menjadi leader dunia bisnis di masa depan. Dalam jangka panjang, perekonomian Indonesia akan memperoleh kepastian tersedianya SDM handal untuk me-leverage pertumbuhan perekonomian di masa depan.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah organisasi profesi akuntan yang menaungi seluruh akuntan di Indonesia yang tersebar di 34 provinsi. IAI merupakan anggota dan pendiri International Federation of Accountants (IFAC) dan ASEAN Federation of Accountants (AFA), serta associate member of Chartered Accountants Worldwide (CAW).

Untuk menjaga integritas dan profesionalisme akuntan Indonesia, IAI menerbitkan Kode Etik Akuntan Indonesia. Sebagai standard setter, IAI menyusun dan menetapkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku di Indonesia.

Apakah kamu tertarik untuk mempelajari lebih lanjut mengenai perpajakan? Yuk kunjungi informasi Brevet di website dan laman website IAI Jatim aja!

Informasi terkait Ikatan Akuntan Indonesia Wilayah Jawa Timur dapat diakses melalui iaijawatimur.or.id

     

   

 

 

 

 

 

 


Bagikan artikel ini :